Kegiatan dilaksanakan selama dua hari pada hari Kamis dan Jum’at tanggal 21 dan 22 Februari kemarin bertempat di gedung Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional, di Kota Tangerang Selatan.
Gerakan Menuju 100 Smart city 2019 merupakan gerakan sebagai salah satu usaha untuk memaksimalkan potensi yang ada dan dimiliki oleh Kabupaen / Kota baik potensi pariwisata, ekonomi, maupun kondisi sosial masyarakat dengan TIK sebagai pendukung.
Penilaaian (Assesment) Dalam Rangka Program Gerakan Menuju 100 Smart city 2019 ini bertujuan untuk memilih 25 Kabupaten / Kota sebagai percontohan Smartcity di Indonesia. Setelah sebelumnya yaitu pada tahun 2017 telah terpilih 25 Kabupaten / Kota dan pada tahun 2018 terpilih 50 Kabupaten / Kota.
25 Kabupaten / Kota yang terpilih selanjutnya akan mengikuti kegiatan pendampingan penyusunan masterplan smart city dari Kementerian Kominfo RI serta pendampingan berupa fasilitasi aplikasi yang berbasis cloud.
Selain itu hasil assesment dapat digunakan sebagai titik ukur untuk pembenahan pengembangan Smartcity Kabupaten / Kota kedepannya.
Dari 150 Pemerintah Kabupaten / Kota yang hadir, 11 Kabupaten / Kota dihadiri langsung oleh Pimpinan Daerah masing-masing yaitu Bupati Gunung Kidul, Bupati Sampang, Bupati Tapanuli, Bupati Ambon, Bupati Waringin Timur Kalimantan Tengah, Bupati Tulang Bawang, Bupati Tabalong, Walikota Balikpapan, Walikota Tanjung Pinang, Walikota Banjar, Walikota Padang Pariaman dan Walikota Madiun.
Sebelum pelaksanaan assesment acara dibuka oleh Staf Ahli menteri Bidang Teknologi, Herri Abdul Aziz
dilanjutkan dengan Talk Show Sistem PemerintahBerbasis Elektronik dan Smart City yang dipandu oleh Plt Direktur layanan Aplikasi Informatika / eGovernment Kementerian Kominfo RI, Bambang Trianggono.
Disampaikan oleh Profesor Marsudi Wahyu Kismoro, Rektor Institut Perbanas selaku narasumber talk show bahwa point penting dari Perpres Nomor 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yaitu untuk menjawab tantangan dari Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia saat ini sudah memasuki era industri 4.0 dimana penyelenggaraan Pemerintah mengarah pada smart goverment.
Pemerintah Daerah didorong untuk berinovasi tidak hanya bidang TI tetapi juga inovasi untuk mengatasi masalah yang ada di Daerah masing-masing.
Fokus pengembangan aplikasi tidak hanya pada integrasi aplikasi tetapi sudah mengarah pada pemanfaatan TI yang cerdas. Misal antrian RS hanya 10 menit, memastikan harga jual pupuk menguntungkan bagi petani.
Selanjutnya acara Penilaaian (Assesment) Dalam Rangka Program Gerakan Menuju 100 Smart city 2019 dilaksanakan selama 2 jam dengan tim asesor dari Universitas Indonesia, BPPT, Kementerian Kominfo dan Kementerian PUPR. Dengan aspek penilaian antara lain aspek komitmen pimpinan, Kebijakan, Visi Pembangunan Daerah, anggaran TIK, infrastruktur TIK dan aplikasi.