Ngabuburit sore hari ini jalan-jalan ke Pasar Bobotsari yang merupakan pasar terbesar kedua setelah pasar Segamas di Kabupaten Purbalingga.
Sekilas nampak dari luar, bangunan pasar berlantai dua dengan cat berwarna krem ini terlihat megah. Pada bagian depan pasar tertulis “Pasar Bobotsari – Pasar Rakyat – Ramah, Segar dan Terpercaya. Dibangun atas kerjasama Kementerian Perdagangan RI dengan Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dana Tugas Pembantuan Tahun 2013 dan Tahun 2016.
Menuruni anak tangga bangunan pasar lantai bawah, bagian depan nampak penjual buah-buahan berjajar rapi, dibelakangnya penjual aneka jajanan dan kueh kering sedangkan bagian dalam berjajar penjual sayur mayur. Meski sudah sore pasar ini nampak masih ramai hanya sebagian kecil kios saja yang sudah tutup.
Berbeda dengan lazimnya pasar tradisional yang nampak kotor, kumuh dan becek, pasar Bobotsari terlihat rapi dan bersih.
Di lantai dua pasar, sebagian besar merupakan kios pakaian yang memajang pakaian tanpa label harga, ada juga beberapa kios mainan anak termasuk penjual kembang api sedangkan bagian belakang ada warung bakso yang nampak sepi pengunjung karena masih bulan puasa. Dibagian tengah gedung berjejer aneka kaos dan kemeja yang dipajang dengan manequin bertuliskan “Obral 25ribu – 30ribu”.
Melihat suasana pasar yang rapi dan bersih dengan aneka sayur mayur dan buah-buahan segar dan ada warung bakso di bagian belakang, terpikir lain waktu setelah bulan puasa usai datang lagi ke Pasar Bobotsari untuk menikmati semangkuk bakso dan membeli buah-buahan segar.