Hampir satu bulan sejak di Launching pada hari Senin 13 Agustus 2018, Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor Purwokerto-Purbalingga selalu ramai dan dipadati penumpang. Tak terkecuali Sabtu siang ini (8/9/18) BRT yang saya naiki penuh sesak penumpang yang didominasi oleh ibu-ibu yang membawa putra putrinya serta para remaja.
Kali ini saya mencoba naik BRT dari Halte Simpang 3 Yuro Mustika yang berada di Jalan Ahmad Yani, Kandanggampang Purbalingga dan berhenti di Pasar Manis Purwokerto yang merupakan tujuan akhir BRT. Pasar Manis merupakan , salah satu pasar tradisional di Kabupaten Banyumas yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 lalu dan berjarak 1km kearah Timur dari Stasiun Purwokerto.
Kurang lebih memerlukan waktu tempuh 45 menit hingga 1 jam dari simpang 3 Yuro Mustika menuju Pasar Manis. Melewati beberapa halte diantaranya Halte terminal purbalingga – Halte SMK YPT-Halte SMP 2 Kalimanah – Halte Unsoed Blater-Halte terminal Jompo-Halte SMA 1 Sokaraja – Halte SMP 2 Sokaraja yang berada di seberang Rumah Makan Citra Sokaraja-Halte SMP Yos Sudarso-Halte seberang RS Margono-Halte jalan Gerilya-Halte SMP Bruderan.
Kali ini BRT yang saya naiki harus mencari jalan alternatif karena salah satu jalur utama yang biasa dilewati yaitu alun-alun Purwokerto sedang ada pawai.
BRT disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai transportasi publik yang terbilang nyaman. Menggunakan pintu otomatis, berAC, full musik dengan awak angkutan yang cukup ramah menanyakan tujuan dan melayani tiket penumpang.
Bahkan ketika terlihat ada penumpang yang masih menggunakan seragam pramuka terlihat mulai pusing dan mual-mual karena mabuk kendaraan, awak angkutan dengan sigap mendatangi penumpang tersebut dan memberikan tas plastik yang sudah tersedia di sudut Bis. Tidak hanya sampai disitu, ketika penumpang yang mabuk kendaraan turun dan meninggalkan bekas / kotoran, awak angkutan tadi tanpa rasa canggung dan jijik langsung membersihkannya. Sehingga Bis nampak bersih kembali.
Selain nyaman, tarif BRT juga terbilang murah yaitu 4ribu rupiah untuk penumpang umum dan 2ribu rupiah untuk pelajar.
Yang membedakan BRT dengan kendaraan umum lainnya yaitu BRT hanya bisa berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang pada shelter / halte BRT yang sudah tersedia jadi tidak seperti angkutan umum lainnya yang bisa berhenti disembarang tempat. (*)