“Om Telolet Om” fenomena dan kebahagiaan yang sulit saya fahami.
“Om Telolet Om” Akhir akhir ini menjadi viral di dunia maya baik di facebook, Instagram, twitter grup WhatsApp maupun youtube. Tak kalah dengan media sosial, media televisipun berulang kali membuat pemberitaan tentang “Om Telolet Om”
Tidak hanya di Indonesia bahkan konon sampai keliar Negeri, seperti Jepang, Amerika dan Korea pun ikut ikutan demam “Om Telolet Om”
Salah satu stasiun televisi pernah mengulas tentang fenomena deman bunyi klakson bus ini. Dijelaska. bahwa awalnya, beberapa tahun lalu klakson bus yang berbunyi Telolet Telolet ini digunakan oleh Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKAP) di Kawa Timur sebagai penanda saat Memasuki atau sampai di terminal tujuan.
Kemudian ada anak sekolah yang hobi menunggu dan merekam suara klakson bus di terminal dan mengunggahnya di sosial media, si anak pun sampai hafal dengan jenis bus yang memiliki bunyi klakson khas dan jam pemberangkatan bus dari terminal.
Hingga akhirnya vidio yang diunggah ditonton banyak orang dan saat ini banyak pengguna sosial media yang meniru tingkah polah sang anak.
Sebetulnya sah sah saja merekam dan mengunggah suara klakson bus ke sosial media. Yang patut menjadi perhatian para orang tua dan kita semua adalah cara yang dilakukan untuk merekam. Jangan sampai abai dan lalai terhadap keselamatan diri sendiri apalagi membahayakan pengguna jalan yang lain.
Ekspresi kebahagia saat berhasil merekam suara klakson terkadang ada yang berlebihan, berjoget dan menari nari di tengah jalan, memberhentika. bus dan berpose /berfoto selfie didepan bus.
Sebetulnya apa yang terjadi dengan masyarakat sekarang ?Ada apa dengan anak anak jaman sekarang?, Hingga cara memcari kebahagiaan diluar rumah kadang kadang cenderung membahayakan diri sendiri. Jangan sampai tingkah dan kebiasaan seperti ini disebabkan karena kirangnua perhatian dan lasih sayang dari keluarga.
Mari biasakan menciptakan kebersamaan di dalam rumah, buat kebahagian-kebahagiaan kecil didalam rumah kita dengan menonton tv Bersama, makan Bersama anggota keliarga atau bahkan mungkin memasak Bersama. Lakukan aktifitas Bersama Keluarga sesering mungkin.
Baca Juga : Yuk Kenali Terminal Purbalingga