Petai atau pete merupakan jenis makanan yang memiliki bau khas. Sebagian orang bahkan tidak suka makan pete karena menganggap baunya yang tidak sedap sementara bau yang tidak sedap ini awet dan tidak mudah hilang. Jadi kerap kali setelah makan pete seseorang merasa malu dan tidak percaya diri berbicara dengan orang lain.
Namun demikian tak sedikit orang yang menggemari pete. Sekalipun di hari-hari tertentu seperti menjelang Hari Raya harga pete biasanya melambung tinggi bagi penggemar pete harga yang mahal tidak menjadi soal.
Keterangan foto : Penjual pete menjajakan dagangannya di Depan Pasar Tradisional Bobotsari – Purbalingga
Bila hari-hari biasa seperti pagi ini, Jum’at (10/1/19) harga 1 ikat pete yang berisi 20 buah di Pasar Tradisional Bobotsari Kabupaten Purbalingga dijual dengan harga hanya 35ribu rupiah , maka di hari-hari menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2018 lalu untuk satu buah pete dengan kualitas tidak terlalu bagus dijual dengan harga 15ribu rupiah per buahnya.
Dibalik kontroversi pendapat dan passion orang terhadap bau pete ternyata pete diyakini memiliki berbagai macam manfaat bagi manusia. Diantara manfaat pete yaitu bisa digunakan untuk mengurangi kebiasaan merokok, mengurangi depresi, menstabilkan emosi, mengatasi mabuk, mengatasi sembelit, mengatasi anemia, mengatasi tekanan darah tinggi dan banyak lagi manfaat makan pete lainnya.
Keterangan foto : Harga Satu Ikat Pete di Pasar Bobotsari -Purbalingga hanya 35ribu rupiah.
Selain memiliki berbagai macam manfaat, bagi pecinta pete, pete juga dapat meningkatkan nafsu makan. Dengan berbagai macam cara pengolahan pete seperti pete goreng, pete rebus dan pete bakar atau dijadikan campuran pada berbagai macam olahan makanan. Aneka olahan makanan dengan campuran pete yang lazim dijumpai diantaranya nasi goreng pete, telur dadar pete, sayur lombok pete, sambal pete. (*)