Berawal dari rasa prihatin terhadap kejadian dan musibah yang kerap dialami oleh para penderes yang berada di wilayah tempatnya bekerja, mendorong Dokter muda yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas Mrebet Kabupaten Purbalingga, Drg. Rahayu Puji Astuti bersama dengan Serikat Penulis Muda Purbalingga membuat satu program inovatif yang disebutnya sebagai Gerakan “Satu Langkah Sejuta Makna”.
Rahayu prihatin dengan beberapa kejadian di lingkungan tempatnya bekerja , di Kecamatan Mrebet, bahwa ada beberapa peristiwa orang jatuh dari pohon kelapa saat mengambil nira hingga menyebabkan lumpuh. Selain itu juga terinspirasi dari kondisi ibunya yang yang sering mengalami sakit pada kaki yang disebabkan karena asam urat, kolesterol dan osteoporosis serta program pendampingan kepada pasien yang mengalami saraf kecepit. Hal ini mendorongnya untuk mengambil tindakan nyata yang bisa membantu para korban. Salah satunya dengan cara memberikan bantuan berupa walker (alat bantu jalan tanpa roda).
Keterangan Foto : Ropidin berusia 57 tahun warga Desa Cipaku Rt. 04 Rw. 03 Kecamatan Mrebet
“Gerakan Satu Langkah “Satu Langkah Sejuta Makna”, Bergerak bersama, Memberi untuk Negeri adalah program untuk membantu para pasien difabel dan penderita lumpuh, untuk terapi berjalan guna mempercepat rehabilitasi fisik”, tutur Rahayu.
Sebuah perjalanan panjang tentunya dimulai dari satu langkah kaki. Begitu pula ribuan kilometer tidak akan mungkin terlewati bila tidak dimulai dengan satu langkah kaki. Begitulah Kira-kira yang ingin diwujudkan Dokter muda ini. Memberikan pengharapan dan semangat untuk terus melanjutkan perjalanan hidup meski dengan kondisi yang tidak sesempurna sebelumnya.
Meski baru dirintis beberapa bulan ini, namun gerakan Satu Langkah Sejuta Makna setidaknya sudah memberikan bantuan kepada 5 orang penyandang disabilitas, masing-masing Anwar Setiawan yang berusia 29 tahun beralamat di Desa Cipaku Rt. 01 Rw. 02 Kecamatan Mrebet, Ropidin berusia 57 tahun yang beralamat di Desa Cipaku Rt. 04 Rw. 03 Kecamatan Mrebet, Sahuri berusia 59 tahun, beralamat di Desa Cipaku Rt. 01 Rw. 07 Kecamatan Mrebet, Ita dari Desa Sindang Kecamatan Mrebet dan Santori yang berusia 68 tahun beralamat di Desa Serayu Larangan Kecamatan Mrebet. (*ibar).
Gerakan Satu Langkah
Satu Langkah Sejuta Makna
Tidaklah kami ingin mengeluh
Tidaklah kami ingin meminta
Jikalau raga mampu menopang
Banyak yang ingin kami lakukan
Sekalipun dengan keterbatasan
Sekalipun dengan cibiran
Kami ingin belajar berdiri kembali
Kami ingin belajar melangkahkan kaki ini kembali
Kami ingin berkarya kembali
Gerakan Satu Langkah
Satu Langkah Sejuta Makna”
Bergerak bersama, Memberi untuk Negeri
by : Diah Kusumawardani