Jika menerima kiriman berita / informasi melalui grup WA jangan serta merta percaya akan isi informasi tersebut. Cek terlebih dahulu kebenaran isi berita / informasi yang kita terima. Untuk cek informasi apakah informasi tersebut fakta atau hoax salah satunya dapat dilakukan melalui chatboot dengan nomor 085921600500 yang merupakan bot anti hoax yang disediakan oleh Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO)
Pada chatboot 085921600500 tersedia 5 pilihan fitur yaitu :
- Periksa Hoax 🔎
- Cek Fakta terbaru ✅
- Tips & trik untuk melawan hoax 💪
- Tentang kami ℹ️
- Privasi 👁️
untuk melakukan pengecekan fakta sebuah informasi pengguna tinggal ketik angka “2” kemudian tekan tombol kirim. Silakan pilih salah satu menu di atas, dengan mengetikkan angkanya, lalu tekan tombol kirim.
Selanjutnya ketik keyword yang ingin dicari, atau forward teks yang akan diperiksa. Maka chatboot akan menampilkan 5 temuan dengan akurasi tertinggi dari database hoax MAFINDO.
Contoh: jika kita ketik Keyword : telegram, maka akan ditampilkan temuan sebagai berikut
Temuan 1 dari 5: [SALAH] Akun Telegram PT Danareksa Investment Management
Status
Impostor Content
Fakta
Beredar akun Telegram PT Danareksa Investment Management dengan nama pengguna “INVESTASI DANAREKSA ONLINE” (https://t.me/Danareksa_investasi_saham). Akun tersebut menggunakan logo Danareksa sebagai foto profil dan menawarkan investasi saham.
Berdasarkan hasil penelusuran, akun tersebut bukan merupakan akun Telegram milik Danareksa. Melansir dari bisnis.com, Corporate Secretary Danareksa, Winnie Rahmi Maulidya telah menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki akun Telegram. Lebih lanjut, melalui situs resminya, danareksa.co.id, pihak Danareksa menjelaskan bahwa akun media sosial resmi Danareksa hanya berupa Instagram, Facebook, dan YouTube.
Dengan demikian, akun Telegram yang mengatasnamakan PT Danareksa Investment Management tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Temuan 2 dari 5: [SALAH] Anda “Berhak terima hadiah cashback voucher pulsa gratis dari TELEGRAM senilai 300.000”
Status
Fabricated Content
Fakta
Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa pesan tersebut merupakan salah satu modus penipuan pencurian data atau biasa dikenal dengan pishing. Yang mana, sistem kerja penipuan tersebut adalah pelaku meminta korban untuk mengirimkan 5 digit angka yang masuk melalui SMS ataupun telegram dengan mengiming-imingi korban akan mendapatkan voucher pulsa sebesar Rp300 ribu tersebut secara otomatis.
Pada Telegram, kode Angka tersebut merupakan kode OTP atau one time password, jika kode tersebut diberikan kepada pelaku maka pelaku dengan mudah mengambil alih akun Telegram dan semua akun yang menggunakan nomor handphone korbannya tersebut. Sedangkan jika kode tersebut dikirimkan melalui sms kemudian isi sms yang berupa kode angka 5 digit tersebut dikirimkan kepada pelaku maka dengan mudah pelaku menyedot pulsa korbannya.
Dengan demikian informasi yang beredar di Whatsapp tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten palsu.