Minggu pagi kali ini sarapan pecel bareng dengan pujaan hati, rasa nikmatnyapun sampai ke hati.
Pecel merupakan kuliner tradisional yang banyak ditemui di Pulau Jawa, begitu pula ditanah kelahiran saya, di Purbalingga. Tergolong menu menyehatkan sebab bahan dasarnya terdiri dari berbagai macam sayur yang direbus, ditambah dengan bumbu kacang yang kental. Tanpa pengawet maupun pewarna.
Pecel yang pagi ini kami santap terdiri dari rebusan sayur bayam, sayur kangkung, sayur kacang, kecambah dan yang membuat rasa pecel lebih segar kali ini karena ada bunga kecombrang dan potongan buah mentimun sebagai tambahan sayuran.
Sebagian besar masyarakat Purbalingga terbiasa makan pecel dicampur dengan nasi atau digunakan sebagai lauk, dengan makanan pendamping berupa gorengan.
Kalau di Eropa ada salad yang bahan dasarnya sayuran maupun buah dengan bumbu mayones, maka di Purbalingga pun ada salad jawa.
Pecel, salad jawa yang bahan dasarnya sayuran dengan bumbu kacang kental.
Lutis atau dibeberapa daerah ada yang menyebut lotek, salad jawa yang bahan dasarnya buah – buahan segar dengan bumbu cabe, garam, asam jawa dan gula merah yang diulek sampai halus.
Buah yang biasa digunakan sebagai bahan lutis, antara lain mentimun, pepaya mengkal, bengkuang, jambu merah, dondong, mangga muda dan nanas.
Rasa buahnya yang segar dan rasa bumbunya yang pedas manis sangat pas dinikmati di siang hari.
(*Bude)
